Oleh: Agung Santosa
Tetes air mata mengalir sedih,
aku pun melamun dalam bayang sepi,
sungguh ku mengenal semua seifatmu
namun tak mampu ku ucapkan kata.
seakan ada cinta yang memikatku,
namun ku menangis dalam lamunanku,
ku yakin lamunanku hanya mimpi,
namun karena kau tlah pergi jauh.
kemana,
adanya,
cinta sucimu.
kemana,
adanya,
harapan pasti.
saat malam tiba langit pun tenggelam,
kala rasa hati berselimut besar,
kala ku ingin mencoba mengejar,
namun ku hanya mampu teriak.
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkanlah komentar (dengan sopan) setelah membaca artikel berikut demi perbaikan dan kesempurnaan artikel berikutnya. Mohon maaf, apabila komentar mengandung spam, dengan sangat terpaksa akan saya hapus. Makasih telah berkunjung disini.