Wednesday, September 2, 2009

TELADAN

Oleh : Drs. H. Eman Sulaeman

Assalamu'alaikum wr.wb.

Hari Selasa yang akan datang adalah tanggal 12 Robi'ul awwal.

Mendengar tanggal 12 Robi'ul awwal tahun Gajah, bagi kaum muslimin, teringat akan hari kelahiran Nabi Agung Muhammad SAW atau disebut Maulid Nabi, lazim di masyarakat kita mengistilahkannya mauludan.

Untuk memperingati peristiwa itu, bukan dirayakan, dielu-elukan yang tidak dicontohkan oleh Rosululloh, tetapi yang amat penting bagi kita, adalah mengutip dan mempraktekkan dengan sejujurnya apa yang diteladankan oleh beliau dalam memimpin ummat, semasa beliau melaksanakan tugas ke-Rosulannya.

Tugas kepemimpinan yang dijalankannya berhasil sangat mulus dan sempurna.

Hanya dalam waktu 23 tahun seluruh tanah Hijaz, bahkan 2/3 Arab berhasil beliau giring menuju jalan Allah, semua bid'ah dan kemusyrikan disapu bersih – masyarakat Jahiliyah yang sarat dengan kebiadaban –berubah menjadi masyarakat marhamah penuh dengan siraman maghfiroh Allah SWT.

Adapun kunci keberhasilan dalam kepemimpinannya adalah karena keteladanan yang ditampakkan sehari-hari bersama para sahabatnya.

Sampai-sampai Allah menyatakan dengan tegas : (QS 33 : 21) :

لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْ لِ اللهِ اُسْوَ ةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْ جُوا اللهَ وَالْيَوْ مَا اْلاٰٰخِرَ وَذَكَرَ اللهُ كَثِيْرًا

Artinya :

Sungguh ada dalam diri Rosululloh teladan yang baik bagi kamu sekalian, bagi orang yang mengharapkan ridlo Allah dan hari akhir dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya.

Keteladanan atau yang disebut juga uswatun hasanah, adalah kunci utama keberhasilan Rosululloh. Keteladanan itulah yang membuat orang benar-benar yakin, bahwa apa yang disampaikannya adalah betul-betul sebuah kebenaran, bukan omong kosong, bukan dorongan ambisi pribadi atau rekayasa.

Pengaruh kata-kata mungkin hanya sampai pada otak, tetapi pengaruh keteladanan jauh akan lebih masuk kedalam lubuk hati.

Keteladanan akan memunculkan kesadaran paling dalam pada jiwa seseorang.

Hadirin kaum muslimin,

Dari sudut tela'ahan ini, mari kira coba menoleh terhadap diri kita sekarang ini, secara jujur dan kesadaran, kita pun sebenarnya adalah seorang pemimpin.

Sabda Rosul :

كُلُّكُمْ رًاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ اَلاِْمَامُ رَاعٍ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ اَلْرَّجُلٌ رَاعٍ فِىاَهْلِهِ وَمَسْؤُلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya :

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta tentang pertanggungjawaban kepemimpinannya. Seorang imam akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang laki-laki itu adalah pemimpin dari ahli keluarganya, dan kelak akan ditanya tentang hal kepemimpinannya.

Yang ada pada kita sekarang, disamping menjadi pemimpin formal atau non formal, paling tidak kita menjadi seorang pemimpin sebuah keluarga.

Apa yang sering kita lakukan kepada anggota yang kita pimpin ?

Bukankah kita lebih banyak menyuruh mereka dengan kata-kata daripada mewujudkan suruhan itu dengan keteladanan, didalam hidup keseharian kita ?

Hadirin,

Secara jujur, sering terjadi seorang ayah atau ibu, menyuruh anak-anaknya belajar mengaji setiap hari, sedangkan mereka sendiri tidak pernah terdengar mengaji di rumahnya, atau pergi ke pengajian. Padahal siapapun tahu, bahwa mengaji itu tidak hanya berlaku bagi anak-anak, orang tuapun wajib mengaji, Sabda Rosul :

Artinya : Mengajilah sejak buaian sampai di liang lahat.

Akibatnya si anak pergi ngaji hanya karena takut dimarahi orang tua, bukan timbul dari kesadaran sendiri.

Tidak mustahil, kelak pada satu saat anak itu akan membangkang tidak mau pergi ngaji, gara-gara tidak ada contoh dari orang tuanya. Demikian juga amal-amal ibadah lainnya dan perilaku akhlaq yang luhur, yang selalu dianjurkan agama demi membentuk pribadi ummat yang Islami, tidak menjadi perhatiannya, sebab tidak ada teladan dari orang tua yang memimpinnya.

Naudzubillahi mindzalik.

Hadirin kaum muslimin,

Dalam konteks yang lebih luas lagi, di negara kita pun, terus terang secara jujur pula, kasusnya sama tak berbeda.

Sudah bukan rahasia lagi tingkat kejahatan korupsi di negara kita sudah sangat akut. Anehnya tidak ada pemimpin yang tidak mengutuk praktek KKN itu. Hampir semua mengkampanyekan pemberantasan korupsi, agar rakyat percaya bahwa mereka orang yang layak menjadi pemimpin panutan. Tapi apa yang terjadi? Ternyata kata-kata mereka hanya sekedar pemanis bibir belaka. Tak ada sama sekali tampak di kesehariannya seperti apa yang sering ia ucapkan.

Kehidupan sehari-harinya serba mewah melebihi dari kewajaran, tidak sesuai dengan pendapatan resmi, hal ini cukup membuat kecurigaan masyarakat, bahkan ia adalah koruptor.

Celakanya opini masyarakat sudah apatis tidak lagi menggubris dhawuh-dhawuh pemimpin. Apapun yang diucapkan pemimpin, sudah tidak lagi jadi perhatian yang serius, lain di kata lain pula kenyataannya.

Hadirin sidang Jum'at rohimakumulloh,

Barang kali dari sini kita bisa menemukan jawaban, mengapa tatanan masyarakat kita masa kini, tidak semakin membaik. Yang ada justru sebaliknya. Moral masyarakat, pemuda dan orang tua semakin menurun. Padahal moral inilah sebagai dasar utama untuk menentukan baik buruknya tatanan sebuah masyarakat.

Apabila moral, etika sudah tidak digubris, sama saja dengan menantang krisis kehancuran.

Hadirin,

Membaca sepanjang sejarah manusia, kehancuran sebuah ummat, bukan karena kemiskinan dan kekurangan.

Peristiwa kehancuran, justru pada saat datangnya kemewahan tengah berada di puncaknya dengan tidak dikendalikan lagi oleh moral, etika dan tauhid.

Disebabkan oleh moral, etika dan religi sudah tidak digubris lagi, sudah tidak digunakan sebagai pegangan tata tertib hidup, bahkan tidak segan-segan dijadikan suatu cemoohan oleh sebagian masyarakat, maka tak ayal lagi kehancuran akan segera datang menjemput.

Hadirin,

Al Qur'an mengajak kita untuk merenungkan sejenak, bagaimana kehancurannya Fir'aun dengan ummatnya, Kaum 'Ad dan Tsamud.

Kehancuran mereka justru pada saat kekayaan yang melimpah ruah, kekuasaan yang tak terbatas tengah mereka nikmati.

Tetapi karena sudah tidak ada lagi komitmen moral, etika dan Undang-Undang Agama, maka Allah tidak segan-segan menurunkan bencana memusnahkan mereka dari muka bumi.

Ma'asyiral muslimin,

Komitmen tidak akan muncul dengan kata-kata atau sekedar ucapan, tetapi komitmen moral masyarakat baru akan tumbuh, bila diteladankan oleh para pemimpinnya seperti yang diragakan dan dicontohkan oleh Nabi Agung Muhammad SAW yang dilahirkan pada tanggal 12 Robi'ul Awwal tahun Gajah di Mekah, beserta pada sahabatnya yang mulia.

Barda'wah bilhal lebih efektif dibanding dengan da'wah billisan.

Pengajian dan ceramah-ceramah agama semakin semarak dimana-mana, tetapi seperti mengukir diatas air, tak berbekas.

Anjing menggonggong kafilah berlalu.

Bukankah sebaiknya kita kerjakan dulu apa yang hendak kita sampaikan kepada orang lain? Ibda' binafsik! kata Nabi.

Jangan sampai sindiran Allah yang dialamatkan kepada Yahudi, lalu kena juga kepada kita : (QS 2 : 44)

اَتَاْ مُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّوَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ اْلكِتٰبَ اَفَلاَ تَعْقِلُوْنَ

Artinya :

Mengapa kamu menyuruh orang berbuat baik, sedangkan dirimu sendiri kamu lupakan, padahal kamu membaca kitab suci. Maka tidakkah kamu berpikir.

Juga jangan sampai murka Allah sampai kepada kita, gara-gara kita tidak pernah mengerjakan apa yang kita ucapkan, alias pemimpin yang tidak menjadi teladan.

(QS 61 : 2)

كَبُرَ مَقْتًاعِنْدَ اللهِ اَنْ تَقُوْ لُوْا مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ

Artinya :

Amat besar murka Allah, karena perkataanmu lain dengan perbuatanmu.

Apabila keteladanan Rosululloh dipraktekkan, sang ayah dan ibu memberi teladan kepada putra putrinya, sang kakak memberi contoh kepada adik-adiknya, para pemimpin menjadi panutan masyarakat karena suri teladannya, Insya Allah keluarga dan masyarakat negara kita akan segera keluar dari kemelut berbagai krisis dan berubah menjadi keluarga dan bangsa yang marhamah, mawaddah warohmah, memperoleh berkah dan maghfiroh Allah, di akhir hayat termasuk khusnul khotimah.


zaetiskxpy

Bagi yang ingin mencoba Bisnis baru dengan cara mudah dan menghasilkan banyak keuntungan, klik link dibawah ini.
http://abe-rabbit.blogspot.com/2010/12/cara-cepat-mencari-uang-dengan-program.html

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkanlah komentar (dengan sopan) setelah membaca artikel berikut demi perbaikan dan kesempurnaan artikel berikutnya. Mohon maaf, apabila komentar mengandung spam, dengan sangat terpaksa akan saya hapus. Makasih telah berkunjung disini.