Prabu Matswapati, Prabu Bathara Kresna, Prabu Puntadewa, Raden Harya Wrekudara, Raden Nakula, Raden Sadewa, Dewi Wara Srikandhi, Raden Harya Sencaki beserta prajurit-prajurit.
Membicarakan gugurnya Raden Abimanyu yang dikeroyok oleh Prajurit-prajurit Ngastina.
Semua kelihatan sedih karena Raden Abimanyu yang sangat dicintai oleh para Pandawa.
Belum nyampai selesai pembicaraan, Ki Lurah Petrok Kantong Bolong datang dengan wajah keburu-buru, memberi kabar bahwa Ngastina sudah punya Senopati baru yaitu Prabu Partipa, yang sudah nyampai Tegal Kurusetro dengan naik Gajah Kyai Jakamaruta, Raden Wrekudara juga bilang bahwa Senopati pendamping Raden Naranurwinda sudah gugur lewat tangannya Raden Janaka, tetapi Raden Janaka Cuma diam saja, karena masih teringat Anandanya Raden Abimanyu.
Prabu Matswapati Tanya pada Bathara Kresna siapa sebagai tandingannya Prabu Partipa, yang menjadi tandingannya Raden Wrekudara, untuk Saudara Pandawa lainnya sebagai pendamping saja.
Raden Janaka berangkat duluan, bertemu dengan Prabu Partipa, terjadilah peperangan akhirnya Raden Janaka kagetak kontal jauh lalu ditangkap Raden Wrekudara, Raden Janaka disuruh istirahat, kemudian yang maju Raden Wrekudara setelah bertemu dengan musuh terjadilah peperangan, akhirnya Prabu Partipa beserta gajahnya gugur kena pusaka Gada Lukitasari.
Patih Haryo Sengkuni dan Haryo Salyo akhirnya lari ke Pakuwon Karangpandhan.
http://abe-rabbit.blogspot.com/2010/12/cara-cepat-mencari-uang-dengan-program.html
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkanlah komentar (dengan sopan) setelah membaca artikel berikut demi perbaikan dan kesempurnaan artikel berikutnya. Mohon maaf, apabila komentar mengandung spam, dengan sangat terpaksa akan saya hapus. Makasih telah berkunjung disini.