Saturday, August 1, 2009

10 kiat menjadi Pendengar yang baik


Umumnya kita lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Namun orang lain membutuhkan kita tidak hanya sebagai pembicara, tapi juga sebagai pendengar.

Bila Anda ingin meningkatkan kualitas hubungan sosial Anda, Anda perlu belajar menjadi pendengar yang baik, karena dunia telah dipenuhi dengan banyak pendengar yang buruk.

Namun menjadi pendengar yang baik merupakan keahlian yang perlu dipelajari dan dipraktekkan terus menerus. Artikel ini akan menunjukkan kiat-kiat yang sangat berguna bagi Anda yang mau menjadi pendengar yang baik.

  1. Pusatkan perhatian Anda pada orang yang sedang berbicara dan dengarkan apa yang dia katakan. Jangan biarkan pikiran anda melayang ke tempat lain. Hanya dengan cara seperti itu Anda bisa belajar menjadi pendengar yang baik.
  2. Pandanglah mata lawan bicara Anda dengan wajar. Ini memberikan kesan bahwa Anda memperhatikan apa yang diucapkan dengan sungguh-sungguh.
  3. Berikan respon yang bersahabat. Respon kecil yang mungkin tampak sepele bisa membuat dia merasa dihargai. Sekali-kali Anda bisa mengangguk, menggelengkan kepala, tersenyum, tertawa atau memberikan komentar-komentar pendek seperti Oh ya?, hebat!, luar biasa! Wow....! dsb.
  4. Berikanlah kesempatan lawan bicara Anda untuk menyelesaikan apa yang ingin dikatakannya Hindari kebiasaan memotong pembicaraan orang lain. Selain tidak sopan, kebiasaan itu bisa membuat dia merasa kesal dan tersinggung.
  5. Bila Anda merasa bosan atau tidak berminat dengan topik pembicaraannya, alihkan dengan perlahan-lahan. Jangan sesekali mengubah topik pembicaraan secara mendadak seperti pengemudi yang belok tanpa menyalahkan lampu righting terlebih dahulu.
  6. Buatlah lawan bicara Anda bergairah untuk terus bicara. Bila anda berhasil memancing gairah orang yang semula kurang antusias, maka Anda telah berhasil merebut hatinya. Namun dalam hal ini Anda kekecualian bila lawan bicara Anda adalah tipe orang yang suka memonopoli pembicaraan. Orang yang bertipe seperti itu biasanya akan selalu bergairah untuk terus berbicara meskipun Anda sudah terkantuk-kantuk.
  7. Kendalikan diri Anda untuk tidak tergoda ingin mengalahkan lawan bicara Anda. Anda bisa memadamkan gairah orang lain hanya dengan menunjukkan bahwa Anda lebih oke daripada dia. Biarkan dia merasa bangga dengan prestasi atau pengalamnnya meskipun Anda punya prestasi dan pengalaman yang lebih hebat darinya.
  8. Dalam kasus-kasus khusus, belajarlah untuk meringkas apa yang diuraikan oelh teman Anda sebelum Anda memberikan komentar atau nasehat. Bersikaplah seperti seorang dokter yang mendiagnosa dulu penyakit pasiennya dengan teliti sebelum menyimpulkan apa penyakitnya dan memberikan resep obat. Bayangkan bila ada orang yang menceramahi Anda panjang lebar, padahal tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda ungkapkan.
  9. Belajarlah peka terhadap motif orang lain. Mungkin dia sedang mencurahkan isi hatinya tanpa keinginan untuk dinasehati, apalagi disalahkan. Jadi Anda cukup berperan sebagai pendengar saja. Mungkin dia sedang menceritakan pengalamannya agar Anda memujinya. Pujilah dengan spontan dan tulus. Mungkin juga dia sedang mengajak Anda masuk dalam komunikasi yang lebih akrab dan terbuka. Kalau Anda mau, mulailah melakukan komunikasi dua arah.
  10. Belajarlah mendengar dengan tulus.

Semua kiat tersebut di atas tidak akan membuat Anda menjadi pendengar yang baik bila Anda tidak melakukannya dengan tulus. Anda tidak akan menjadi pendengar yang baik kalau Anda terbiasa berpura-pura menjadi pendengar yang baik.

from: visi victory


dw2zneqgpu
Bagi yang ingin mencoba Bisnis baru dengan cara mudah dan menghasilkan banyak keuntungan, klik link dibawah ini.
http://abe-rabbit.blogspot.com/2010/12/cara-cepat-mencari-uang-dengan-program.html

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkanlah komentar (dengan sopan) setelah membaca artikel berikut demi perbaikan dan kesempurnaan artikel berikutnya. Mohon maaf, apabila komentar mengandung spam, dengan sangat terpaksa akan saya hapus. Makasih telah berkunjung disini.