Tuesday, February 23, 2010

PARADIGMA PENDIDIKAN? “PERKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI?”


Penulis: Dalsumadiyah

Tahun: 2010


Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi, semua yang terjadi berlangsung secara cepat dan akurat. Dunia pendidikan tinggi di Indonesia kalau tidak bisa mengikuti irama ini akan jauh tertinggal. Karena itu sudah saatnyalah untuk diadakan perubahan paradigma pendidikan di Indonesia pada semua jenjang pendidikan dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi.

Bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia, hal ini mengandung arti mempersiapkan manusia agar dapat hidup dizamannya dalam masyarakatnya secara utuh, baik sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial serta makhluk budaya yang beradab. Pengelola pendidikan harus mengetahui siapa pelanggannya, sehingga akan memahami aspirasi dan kebutuhan pelanggannya, yang selanjutnya sebagai bahan acuan didalam menentukan program.

Manajemen pendidikan akan sangat menentukan apakah lembaga pendidikan diminati atau tidak oleh masyarakat, hal ini sangat tergantung pada apakah lembaga pendidikan tersebut mampu menjawab tantangan zaman atau tidak. Orientasi nilai yang dikembangkan dan ketepatan proses pengelolaannya, harus mampu merespon kebutuhan masyarakat, kemajuan ilmu dan teknologi dan kebutuhnan perkembangan nasional. Maka harus mampu menyusun agenda perencanaan yang obyektif dan strategis, dengan memperhatikan trend global dunia agar tetap eksis.

Kinerja sebuah lembaga pendidikan harus bersifat dinamis, terus connect dan relevan dengan situasi riil lingkungan masyarakat, sehingga mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang adaptif menerima dan mampu menyesuaikan serta mengembangkan arus perubahan yang luas, persaingan yang keras dan perubahan yang cepat. Lembaga pendidikan yang dikelola dengan manajemen professional akan mampu memetik banyak keuntungan. Akan lebih mampu memanfaatkan peluang yang tersedia, berkreasi, berimprovisasi dan beradaptasi serta mengembangkan program-program yang favourable (diminati), marketable (layak jual) dan applicable (layak jalan) yaitu manajemen yang berjalan berdasarkan pada suatu desain dan mekanisme-mekanisme jaminan mutu.

Terkait dengan hal tersebut maka fungsi dosen juga mengalami perubahan, dosen bukan pemberi kuliah dengan memberi ceramah sebagai transformator of knowledge, akan tetapi lebih berperan sebagai fasilitator partner in progressif, bahwa model perkuliahan di perguruan tinggi adalah:

  1. Transformatif, yaitu proses perkuliahan dimana mahasiswa terlibat dalam proses perolehan ilmu dan proses menemukan jatidirinya.
  2. Model inquiry, dimana mahasiswa terlibat secara aktif dalam proses pencarian dan pengembangan ilmu.

Selanjutnya tujuan perkuliahan adalah menumbuhkembangkan gairah (semangat) untuk pencarian dan pengembangan ilmu, bukan sekedar penguasaan bahan/ materi kuliah.

Mengajar di perguruan tinggi adalah mengajar orang dewasa, asumsi orang dewasa adalah:

  1. Perubahan dari ketergantungan menjadi kemandirian.
  2. Memiliki banyak pengalaman sebagai sumber belajar.
  3. Belajar ketika butuh/ perlu.
  4. Belajar adalah proses pengembangan potensi dan kompetensi.

Disamping sebagai fasilitator, dosen juga berperan sebagai dinamisator dan motivator, wujud peran sebagai dinamisator adalah memberikan bimbingan, pengarahan dan menggerakkan mahasiswa agar dapat memberikan sumbangan secara optimal dan membawa manfaat secara efektif dan efisien ditengah masyarakat. Selanjutnya sebagai mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah, diharapkan mampu mengembangkan wawasan antisipatif dan watak interpreneur (kemandirian) dan sesuai dengan perannya sebagai pelopor pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah perlu mengembangkan lima pilar kekuatan yang mampu menjadi pondasi dan tulang punggung kelangsungan gerakan Muhammadiyah, yaitu:

  1. Kesatuan dan persatuan serta sikap kebersamaan, perbedaan pendapat dan sikap diselesaikan dengan musyawarah.
  2. Kesetiaan kepada persyarikatan.
  3. Sikap pengabdian yang ikhlas.
  4. Keluwesan dalam membawakan dengan tanpa meninggalkan prinsip.
  5. Teguh pendirian, tabah dan ulet berjuang, berani dan tak kenal putus asa, tekun dengan ketajaman pikiran dan kreativitas.

Dan sebagai mahasiswa program studi kependidikan hendaknya memiliki kompetensi, motivasi, dedikasi, akuntabilitas, kreativitas, inovasi, keberanian, juga kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap situasi masyarakat yang menuntut serta langsung bergerak. Dalam melangkahkan geraknya memiliki pandangan yang kritis, tajam dan berkemajuan. Pemikiran dan langkahnya senantiasa sejalan dengan tuntutan zamannya. Menjadi warga masyarakat yang berkualitas unggul sehingga mampu mengambil peran strategis dengan optimal dan kualitas yang unggul pula.




Bagi yang ingin mencoba Bisnis baru dengan cara mudah dan menghasilkan banyak keuntungan, klik link dibawah ini.
http://abe-rabbit.blogspot.com/2010/12/cara-cepat-mencari-uang-dengan-program.html

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkanlah komentar (dengan sopan) setelah membaca artikel berikut demi perbaikan dan kesempurnaan artikel berikutnya. Mohon maaf, apabila komentar mengandung spam, dengan sangat terpaksa akan saya hapus. Makasih telah berkunjung disini.