Thursday, February 18, 2010

PENGEMBANGAN KAPASITAS LABORATORIUM ADMINISTRASI

RESUME

PENGEMBANGAN KAPASITAS LABORATORIUM ADMINISTRASI

Mata Kuliah Manajemen Laboratorium Administrasi Perkantoran

Dosen Pengampu: Didi Wahyu Sudirman, MM.







Disusun Oleh:

Nama : Agung Santosa

NIM : 05402241026

Prodi : Pend. Administrasi Perkantoran




FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2007


PENDAHULUAN

Laboratorium Administrasi sebagai salah satu, dari berbagai jenis laboratorium, secara spesifik merupakan salah satu elemen penunjang bidang administrasi di lingkungan lembaga atau institusi pendidikan, yang dikenal dengan laboratorium pengkajian proses kegiatan Administrasi. kegiatan laboratorium meliputi pekerjaan administrative, pengujian, memberi opini dan interpretasi, mengoperasikan berbagai macam alat-alat kerja dan perlengkapan kantor, menerbitkan laporan hasil ujan atau sertifikat ketrampilan bidang adnministrasi lainnya.

Selama ini konotasi laboratoium lebih melekat pada bidang eksakta, akan tetapi kemajuan perkembangan dan teknologi ternyata juga membutuhkan laboratorium untuk bidang social, ilmu terapan dan khususnya bidang ilmu administrasi perkembangan ilmu administrasi sangat pesat karena dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Laboratorium administrasi merupakan kelengkapan akademik dalam setiap strata pendidikan yang mengajarkan materi bidang, cabang-cabang ataupun terapan ilmu administrasi sebagai suatu sistem. Oleh karena sebagai sistem maka laboratorium administrasi tidak lepas dari berbagai macam komponen maupun sub-sub komponen yang mewadahi seluruh aktivitas sistem tersebut.

Untuk menghasilkan prestasi di bidangnya, maka laboratorium perlu melakukan regulasi untuk mengembangkan kapasitasnya. Dengan pengembangan kapasitas, diharapkan laboratorium administrasi dapat meningkatkan kemampuan baik secara individu tau personal maupun secara organnisatoris, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi dapat efektif dan efisien. Dampak posistifnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas porses belajar mengajar atau secara khusus praktek-praktek di laboratorium administrasi.






Laboratorium Administrasi Sebagai Sistem


Sebagai suatu sistem, laboratorium administrasi merupakan akumulasi dari berbagai sumber daya manusia, material mesin-mesin (termasuk di dalamnya fasilitas dan energi), uang dan informasi. Menurut Raymond Mc. Leod, sistem adalah sekelompok elemn-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (1996:13)

Laboratorium sebgai organisasi merupakan suatu sistem. Sumber-sumber daya yang ada bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misi organisasi yang bersangkutan. Menurut Slamet PH (2005:1) bahwa sistem tersusun dari komponen konteks, input, proses, output dan outcome. Hal tersebut menjelaskan adanya hubungan saling mempengaruhi antar komponen seperti pada gambar berikut.


Komponen

Sub Komponen

Konteks

  1. Tuntutan pengembangan diri dan peluang tamatan
  2. Dukungan pemerintah dan masyarakat
  3. Kebijakan pemerintah
  4. Landasan hukum
  5. Kemajuan iptek
  6. Nilai dan harapan masyarakat
  7. Tuntutan otonomi
  8. Tuntutan globalisasi

Input

  1. Visi, misi, tujuan, sasaran
  2. Kurikulum
  3. Ketenagaan
  4. Peserta didik
  5. Sarana dan prasarana
  6. Pembiayaan
  7. Regulasi sekolah
  8. Organisasi
  9. Administrasi
  10. Peran serta masyarakat
  11. budaya sekolah

Proses

  1. Proses belajar mengajar
  2. Manajemen
  3. Kepemimpinan

Output

  1. Prestasi akademik
  2. Prestasi non-akademik

Outcome

  1. Kesempatan pendidikan
  2. Kesempatan kerja
  3. Pengembangan diri

Selanjutnya Slamet PH memberikan pemahaman cara berpikir sistem secara runtut dalam gambar di bawah ini.


Kualitas dan Inovasi









Produkltivitas

Efisiensi Internal

Efisiensi Eksternal


Dengan paparan gambar tersebut, maka laboratorium sebagai suatu sistem dapat dianalisis dengan pendekatan tersebut, sekaligus langkah-langkah pemecahan persoalan dalam proses kegiatan. Dalam pengelolaan sistem, perlu diketahui bagaimana memandang laboratorium administrasi sebagai suatu pandangan sistem. hal ini bertujuan agar pengelola dapat melihat secara utuh seluruh kompleksitas organisasi dan rincian pekerjaan dan kemampuan pengelola laboratorium menyadari keterkaitan organisasi dengan lingkungan dan kemampuan mengevaluasi umpan balik.

Dengan memahami uraian di atas, maka implementasinya adalah laboratorium perlu memiliki standar. Sebagai lemabag pendidikan (laboratorium) perlu mengidentifikasi dinamikan yang ada dalam konteks dan secara nyata merumuskan ke dalam visi, misi, tujuan, sasaran, strategi pengembangan organisasi/laboratorium administrasi. Standarisasi diperlukan dan mempunyai peranan penting dalam usaha optimalisasi pendayagunaan sumber daya dan seluruh kegiatan laboratorium administrasi. Penerapan standarisasi tersebut akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Laboratorium administrasi sebagai satu lemen dalam sistem lemabaga kependidikan merupakan salah satu kelengkapan akademik. Kelengkapan akademik adalah: sarana, prasarana dan mekanisme selain buku teks, reverensi serta peralatan-peralatan lainnya yang biasanmya dipakai untuk melengkapi cara penyampaian melalui kuliah, seminar dll.

Laboratorium sebagai alat operasional memerlukan kelengkapan akademik untuk mengembangkan kapasitasnya sebagai laboratorium administrasi. Pengertian kapasitas menurut UNDP adalah kemampuan individu dan organisasi atau unit organisasi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif, efisien dan berkelanjutan.

Pengembangan laboratorium meliputi:

  1. Pengembangan kapasitas kelembagaan

    Pengembangan kapasitas kelembagaan laboratorium bisa dikembangkan dalam hal perencanaan praktik atau pelatihan, pengelolaan kurikulum dan silabi, keuangan, sistem informasi laboratorium, prasarana, sarana dsb.

    2. pengembangan kapasitas sumber daya

    Pengembangan kapasitas sumber daya meliputi sumber daya manusia (kepala laboratorium, staf dan pelaksana) dan sumber daya lainnya.

    3. Pengembangan kemitraan

    Pengembangan kemitraan diupayakan peningkatan kemampuan penggalian dana, mengelola dan menghasilkan dana yang diperlukan untuk aktivitas kegiatan laboratorium. Kemitraan dengan melalui kerjasama antar lembaga melalui program income generating activity merupakan salah satu solusi penggalian dana.

Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kualitas dan inovasi laboratorium administrasi sebagai sistenm linier:

1. Menuju standar uji ketrampilan nasional yang diharapkan.

2. Diharapkan adanya pengembangan kurikulum dan silabi, sehingga PBM dilaksanakan dengan cermatdan tepat

3. Evaluasi uji praktik atau kompetensi yang diharapkan.

Ilustrasi berikut merupakan hubungan keterkaitan 3 yang perlu diperhatikan dalam peningkatan inovasi dalam konteks penyelenggaraan laboratorium administrasi.















Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan laboratorium tersebut yaitu:

  1. Tujuan laboratorium, meningkatkan mutu pembelajaran, pengembangan ilmu dan pengabdian masyarakat.
  2. Sejauh mana fungsi laboratorium dalam kelembagaan.
  3. Tujuan kurikulum dan instansional lembaga.
  4. Sifat, kedudukan, urgensi serta eksistensi laboratorium.
  5. Macam, sifat dan banyaknya materi praktik atau pelatihan yang memerlukan laboratorium.
  6. Mempelajari potensi lembaga dalam hal potensi keuangan, tenaga pengelola,dsb.
  7. tata letak lokasi laboratorium, sifat dan proses kegiatan.
  8. Pedoman operasional dan quality assurance.
  9. Output lembaga, kebutuhan tenaga kuda, baik kualitas maupun kuantitas.

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen sebagai bahan evaluasi dengan beberapa tolak ukur:

  1. Sejauh mana aktivitas laboratorium teklah berfungsi secara optimal, baik untuk peserta didik, relasi maupun umpan balik pada pengelola.
  2. Efisiensi dan produktivitas laboratorium.
  3. Lingkungan akademik yang kondusif.
  4. Pengelola dan organisasi yang konsisten dan memiliki komitmen.
  5. Akuntabilitas dan kemampuan evaluasi diri.
  6. Keterbukaan untuk peningkata mutu.
  7. Kemitraan.

Kegiatan evakluasi perguruan tinggi yang merupakan kebijakan nasional berdasarkan UU no 29/2003 pasal 57 ayat 1 dan 2:

  1. Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak yang berkepentingan.
  2. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan dan jenis pendidikan.

Dengan demikian dari sisi institusi pengelola bahwa dengan upaya pengembangan laboratorium administrasi memberikan manfaat:

  1. Tumbuhnya kesadaran dan keteguhan untuk selalu meningkatkan mutu yang akan dicapai.
  2. Adanya sistem dan proses menuju penjaminan mutu dalam semua kegiatan yang telah dilakukan.
  3. Komitmen yang merupakan dukungan terhadap semua program pengembangan institusi.
  4. Dokumentasi yang baik dengan sistem yang terarah dan terstandar.





PENUTUP


Laboratorium administrasi sebagai suatu sub komponen dalam institusi pendidikan disamping harus menyamakan persepsi dengan lembaga induk, dalam proses kegiatannya perlu memiliki keberanian untuk selalu berusaha mengembangkan kapasitasnya menuju penjaminan mutu dalam hal pelayanan laboratorium.

Pengembangan kapasitas laboratorium administrasi hendaknya dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karenanya diharapkan laboratorium administrasi sudah saatnya berbasis teknologi informasi. dalam praktik kegiatan administrasi saat ini, tidak lepas karena kemajuan teknologi tersebut dan berdampak dengan keharusan adanya otomatis kantor.








Bagi yang ingin mencoba Bisnis baru dengan cara mudah dan menghasilkan banyak keuntungan, klik link dibawah ini.
http://abe-rabbit.blogspot.com/2010/12/cara-cepat-mencari-uang-dengan-program.html

2 comments:

  1. Assalamu'alaikum,wr.wb..makasih mas atas tulisannya,saya,baru menyadari betapa pentingya fungsi laboratorium untuk menunjang PBM di sekolah walaupun bentuk laboratoriumnya berbeda.Kalau disekolah saya yang ada hanya laboratorium IPA walau pun alat dan bahan yang ada disana belum memadai namun setidaknya telah membuka wawasan saya tentang fungsi dan tujuan laboratorium dalam menunjang PBM yang sebenarnya yang telah diamanatkan dalam Kurikulum.Insya Allah di masa yang akan datang saya akan berbuat yang lebih baik lagi.Jadi kesimpulannya saya akan terus mencari inovasi terbaru yang dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh siswa dan kemampuan sekolah,mohon do'a ya dan semoga sukses selalu menjadi milik kita semua,amiiiiiiiin.Wassalamu'alaikum wr.wb.

    ReplyDelete
  2. wa'alaikumsallam wr. wb.
    benar sekali pak,,,laboratorium sangat menunjang dalam kegiatan KBM walaupun laboratorium itu sederahana, jadi sebisa mungkin pihak sekolah mengusahakan demi kemajuan baik bagi peserta didik maupun guru. Saya doakan semuga sekolah bapak semakin maju dan sukses. Maju terus pendidikan indonesia!!!!

    ReplyDelete

Tinggalkanlah komentar (dengan sopan) setelah membaca artikel berikut demi perbaikan dan kesempurnaan artikel berikutnya. Mohon maaf, apabila komentar mengandung spam, dengan sangat terpaksa akan saya hapus. Makasih telah berkunjung disini.